Minggu, 26 Juli 2015

Semut Amazon, Apakah Berbahaya ?


 Hasil gambar untuk semut zombie amazon


Zombie... Kata itu terdengar menyeramkan di benak orang-orang. Pemakan daging, kanibal, monster adalah sebutan yang biasanya disematkan. Bagi yang suka nonton film horor zombie merupakan salah satu hantu populer dan cukup menyeramkan. Seperti di Racoon City (bagi yang biasa nonton Resident Evil), zombie nyaris menyerang secara berkelompok. Tetapi, bagaimana kalau zombie itu ada di dunia nyata. Pasti pada menggila dunia ini. Tetapi yang ini benar adanya. Di Daerah selatan Amerika, lalat Phorid mempunyai strategi yang sangat ganjil dalam bereproduksi. Mereka terbang di sekitar semut merah dan menginjeksikan telur ke dalam tubuh semut ini. Nah telur tersebut akan terus berkembang biak dan bermigrasi ke bagian kepala semut selama beberapa minggu, menghisap otak semut hinga si semut menjadi "ZOMBIE".

Setelah berhasil mengambil alih kendali penuh atas tubuh semut itu, maka sang larva memaksa semut bergerak menjauhi koloninya agar terhindar dari serangan semut merah lainnya. Kemudian setelah larva lalat berubah menjadi lalat muda, dirinya akan memecahkan kepala semut itu dan terbang keluar. Ada juga yang memisahkan kepala semut dari badannya alias dipenggal. Akhirnya penderitaan si semut itu berakhir. Alhamdulillah. Untungnya lalat ini tidak menitipkan larvanya ke otak manusia. Kalau saja begitu, pastinya dunia ini pasti akan penuh dengan zombie !!

 Hasil gambar untuk semut zombie amazon


Dari sumber lain mengatakan, ada empat spesies jamur baru yang bisa mengubah semut menjadi zombie di daerah Amazon. Jamur Ophiocordyceps unliateralis bersifat parasit dan dapat hidup di empat spesies semut (Camponotini sp.) di daerah Zona da Mata, Brazil. Semut terinfeksi ketika mereka bersentuhan dengan spora yang dilepaskan jamur. Hanya dalam waktu seminggu, semut akan berubah menjadi seperti zombie. Untuk temuan jamur ini bukan untuk pertama kalinya. Di Indonesia pernah terjadi semut-semut zombie tersebut tergantung pada daun setinggi 25 cm di atas tanah pada lingkungan dengan kelembapan 95 persen.
Read MoreSemut Amazon, Apakah Berbahaya ?

Minggu, 26 April 2015

Oksigen di Laut Mulai Berkurang




Suhu yang ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan oksigen yang ada di beberapa laut di dunia berkurang. Beberapa daerah di perairan dalam mulai kekurangan kadar oksigen. Sebagai akibatnya, beberapa penghuni laut punah atau memungkinkan perubahan adaptasi makhluk laut.

Zona yang minim oksigen sebenarnya memang sudah ada. Akan tetapi, karena iklim yang ekstrem, zona ini terus meluas. Dahulu zona mati dapat ditemui di Teluk Meksiko, sekarang sudah menyebar hingga di sebagian wilayah Pasifik Timur, Teluk Benggala, wilayah Atlantik, dan lepas pantai Afrika Barat dan mungkin akan menyebar lagi.
 

Menurut penelitian, daerah rendah oksigen ini telah meluas lebih dari 4,5 juta km2 dalam 50 tahun terakhir. Hal ini diakibatkan serta pengasaman laut. Padahal, oksigen bersifat dinamis dan terus mengalami perubahan karena beragam faktor. Munculnya oksigen di lautan terjadi karena dua cara, yakni fotosintesis atau percampuran udara dengan air yang disebabkan angin dan gelombang. Perluasan kawasan zona mati disebabkan karena dorongan suhu. Air hangat yang menyebabkan oksigen larut.


Read MoreOksigen di Laut Mulai Berkurang

Jumat, 23 Januari 2015

Apa Hubungan Lukisan Monalisa dengan Pelukisnya?

Sekelompok ilmuwan Italia percaya bahwa kunci untuk memecahkan teka-teki itu ada. Yang dimaksud bahwa kemungkinan besar, Monalisa adalah Da Vinci sendiri. Dan mereka meminta izin dari otoritas Prancis untuk menggali kuburan Da Vinci dan melakukan tes karbon dan tes DNA.

Jika tengkorak utuh, para ilmuwan bisa masuk ke jantung pertanyaan yang mengusik masyarakat selama berabad-abad yaitu identitas Mona Lisa. Selain itu menciptakan secara virtual dan merekonstruksi wajah Leonardo, dan membandingkan dengan wajah yang tersenyum di lukisan.

Pemimpin kelompok, Silvano Vinceti, mengatakan akan menekankan rencananya itu pada pejabat Prancis yang berwenang di situs pemakaman di Puri Amboise.

Di Prancis, penggalian membutuhkan prosedur hukum yang panjang, dan sebelum-sebelumnya akan memakan waktu lebih lama lagi, jika melibatkan orang besar seperti Da Vinci.

Jean-Louis Sureau, direktur puri abad pertengahan yang terletak di Lembah Loire Prancis mengatakan, setelah permintaan formal dibuat maka sebuah komisi ahli dibentuk.

Leonardo pindah ke Prancis atas undangan Raja Francis I dan mendapat gelar “pelukis pertama raja.” Ia menghabiskan tiga tahun terakhir hidupnya di sana, dan meninggal di Cloux, pada tahun 1519 dengan usia 67 tahun.

Tempat pemakaman aslinya adalah di gereja istana Saint Florentine yang hancur saat Revolusi Perancis dan diyakini akhirnya dipindah di Kapel Saint-Hubert dekat benteng. Batu nisan hanya tertulis “Leonardo da Vinci”.

Vezzosi yang tidak terlibat dalam proyek, mengatakan bahwa menyelidiki makam bisa membantu mengidentifikasi tulang pelukis itu dengan pasti dan memecahkan pertanyaan-pertanyaan lainnya, seperti penyebab kematiannya.

Sumber

Read MoreApa Hubungan Lukisan Monalisa dengan Pelukisnya?

Subscribe