Ninja atau Shinobi (忍者 atau 忍び)  (dalam bahasa Jepang, secara harfiah berarti "Seseorang yang bergerak  secara rahasia") adalah seorang pembunuh yang terlatih dalam seni  ninjutsu (secara kasarnya "seni pergerakan sunyi") Jepang. Ninja,  seperti samurai, mematuhi peraturan khas mereka sendiri, yang disebut ninpo.  Menurut sebagian pengamat ninjutsu, keahlian seorang ninja bukanlah  pembunuhan tetapi penyusupan. Ninja berasal dari bahasa Jepang yang  berbunyi nin yang artinya menyusup. Jadi, keahlian khusus seorang ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara.
Definisi
Ninja  biasanya segera dikaitkan dengan sosok yng terampil beladiri, ahli  menyusup dan serba misterius seperti yang tampak di dalam film atau  manga (komik Jepang). Kata ninja terbentuk dari dua kata yaitu nin (忍) dan sha (者) yang masing-masing artinya adalah "tersembunyi" dan "orang". Jadi ninja adalah mata-mata profesional pada zaman feudal  jepang. Sejarah ninja juga sangat sulit dilacak. Info mengenai  keberadaan mereka tersimpan rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia.
Ninja  juga bisa diartikan sebagai nama yang diberikan kepada seseorang yang  menguasai dan mendalami seni bela diri ninjutsu. Nin artinya pertahanan  dan jutsu adalah seni atau cara. Kata ninja juga diambil dari kata  ninpo. Po artinya adalah falsafah hidup atau dengan kata lain ninpo  adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri ninjutsu yang menjadi dasar  kehidupan seorang ninja. Jadi ninja akan selalu waspada dan  terintregasi pada prinsip ninpo.
Ninja  adalah mata-mata profesional di zaman ketika para samurai masih  memegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan Jepang pada abad ke-12.  Pada abad ke-14 pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas,  informasi tentang aktivitas dan kekuatan lawan menjadi penting, dan para  ninja pun semakin aktif. Para ninja dipanggil oleh daimyo. Zaman Edo  (1600-1868), dimana akhirnya kekuasaan dibenahi oleh pemerintah di Zaman  Edo. untuk mengumpulkan informasi, merusak dan menghancurkan  gudang persenjataan ataupun gudang makanan, serta untuk memimpin pasukan  penyerbuan di malam hari. Karena itu ninja memperoleh latiham khusus.  Ninja tetap aktif sampai 
Asal-usul ninja
Kemunculan  ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni nonuse ke  Jepang. Seni nonuse inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja.
Seni  nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam adalah suatu  praktek keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang pada saat itu  bertugas memberikan info kepada orang-orang di pemerintahan. Sekitar  tahun 645, pendeta-pendeta tersebut menyempurnakan kemampuan bela diri  dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang nonuse untuk melindungi  diri dari intimidasi pemerintah pusat.
Pada  tahun 794-1192, kehidupan masyarakat Jepang mulai berkembang dan  melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini  saling bertarung satu sama lain dalam usahanya menggulingkan kekaisaran.  Kebutuhan keluarga akan pembunuh dan mata-mata semakin meningkat untuk  memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para praktisi nonuse  semakin meningkat. Inilah awal kelahiran ninja. Pada abad ke-16, klan  di kota Iga atau Koga. Ninja pada saat itu merupakan profesi yang  berhubungan erat dengan intelijen tingkat tinggi dalam pemerintah feodal  para raja di jepang. Berdasarkan hal itu, masing-masing klan ninjutsu.  Dalah ilmu yang diwariskan dari leluhur mereka dan atas hasil  penyempurnaan seni berperang selama puluhan generasi. Menurut para ahli  sejarah hal itu telah berlangsung selama lebih dari 4 abad. Ilmu itu  meliputi filsafat bushido, spionase, taktik perang komando, tenaga  dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain yang  tumbuh dan berkembang menurut zaman. ninja sudah dikenal dan  eksis sebagai suatu keluarga atau memiliki tradisi mengajarkan ilmu  beladiri secara rahasia dalam keluarganya saja. Ilmu beladiri yang  kemudian dikenal dengan nama 
Namun  ada sebuah catatan sejarah yang mengatakan bahwa sekitar abad ke-9  terjadi eksodus dari Cina ke Jepang. Hal ini terjadi karena runtuhnya  dinasti Tang dan adanya pergolakan politik. Sehingga banyak pengungsi  yang mencari perlindungan ke jepang.sebagian dari mereka adalah jendral  besar, prajurit dan biksu. Mereka menetap di provinsi Iga, di tengah  pulau Honshu. Jendral tersebut antara lain Cho Gyokko, Ikai Cho Busho  membawa pengetahuan mereka dan membaur dengan kebudayaan setempat.  Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu  pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu  dengan kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama  ninjutsu.
Bela diri ninjutsu
Gerakan  beladiri ninjutsu hanya tendangan, lemparan, patahan, dan serangan.  Kemudian dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti bantingan,  berputar dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap, dan teknik  khusus lainnya. Namun, dalam prakteknya ninja menghindari kontak  langsung dengan lawannya, oleh karena itu berbagai alat lempar, lontar,  tembak, dan penyamaran lebih sering digunakan. Berbeda dengan seni  beladiri lain, ninjutsu mengajarkan teknik spionase, sabotase,  melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan  untuk melindungi keluarga ninja mereka. Apa yang dilakukan ninja memang  sulit dimengerti. Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi, di  sisi lain ninja harus menerapkan "berperilaku kejam dan licik" saat  menggunakan jurus untuk menghadapi lawan. Di sisi lain ajaran ninpo  memberi petunjuk bahwa salah satu tujuan ninjutsu adalah mengaktifkan  indra keenam mereka. paduan intuisi dan kekuatan fisik pada jangka waktu  yang lama memungkinkan para ninja untuk mengaktifkan indra keenamnya.  Sehingga dapat mengenal orang lain dengan baik dan mengerti berbagai  persoalan dalam berbagai disiplin ilmu.
Di  dalam ninpo terdapat teknik beladiri tangan kosong (taijutsu), teknik  pedang (kenjutsu), teknik bahan peledak dan senjata api (kajutsu),  teknik hipnotis (saimonjutsu), dan teknik ilusi(genjutsu). Pada aliran  Togaku Ryu dikenal adanya energi yang disebut Kuji Kiri. Prinsipnya  adalah penggabungan antara kekuatan fisik dan mental. Penyaluran energi  yang tepat dari tenaga kuji kiri dapat bersifat menghancurkan, namun di  sisi lain jika digunakan untuk olah pikir dapat digunakan untuk  menyelesaikan persoalan yang pelik.
Ninjutsu  akan sia-sia jika ninja tidak memiliki mental dan spiritual yang kuat.  Untuk itu ninja harus menguasai Kuji-in, yaitu kekuatan spiritual dan  mental berdasarkan simbol yang terdapat di telapak tangan yang dipercaya  menjadi saluran energi. Simbol di tangan di ambil dari praktek pada  massa awal penyebaran agama Buddha. Kuji-in digunakan untuk membangun  kepercayaan diri dan kekuatan seorang ninja. Kuji-in mampu meningkatkan  kepekaan terhadap keadaan bahaya dan mendeteksi adanya kematian.
Dari  81 simbol yang ada, hanya 9 yang utama, yaitu rin(memberi kekuatan  tubuh), hei (memberi kekuatan menyamarkan kehadiran seseorang), Toh  (menyeimbangkan bagian padat dan cair pada tubuh), sha (kemampuan  menyembuhkan), kai(memberi kontrol menyeluruh terhadap fungsi tubuh),  jin(meningkatkan kekuatan telepati), retsu (memberi kekuatan  telekinetik), zai (meningkatkan keselarasan terhadap alam), dan zen  (memberi pencerahan pikiran dan pemahaman). Seorang ninja akan menjadi  master sejati dengan menguasai simbol-simbol ini.
Walaupun  terdapat banyak keluarga ninja di Jepang, baru sekitar tahun enam  puluhan keluarga ninja baru dapat di dekati oleh orang luar. Sejak ninja  dinyatakan terlarang oleh shogun tokugawa pada abad ke-17. pada tahun  1950 larangan tersebut dicabut oleh pemerintah Jepang. Pada tahun 1960  televisi jepang menayangkan laporan dokumentasi dan sejarah ninja.  Setelah itu salah satu aliran yang dapat membuka diri dan memperkenalkan  ninja ke dunia luar adalah aliran togakure-ryu dengan pewaris dari  generasi ke 34, masaaki hatsume,.yang profesi sehari-harinya adalah  seorang tabib ahli penyembuhan dan pengobatan tulang. Pada tahun 1978  ninjutsu berhasil di publikasikan dan diajarkan ke amerika oleh stephen  k. hayes. Sejak saat itu ninjutsu menjadi cabang beladiri yang paling  banyak diminati.
Peralatan ninja
Ninja  diharuskan untuk bisa bertahan hidup di tengah alam, karena itu mereka  menjadi terlatih secara alamiah untuk mampu membedakan tumbuhan yang  bisa dimakan, tumbuhan racun, dan tumbuhan obat. Mereka memiliki metode  cerdik untuk mengetahui waktu dan mata angin. Ninja menggunakan bintang  sebagai alat navigasi mereka ketika menjalankan misi di malam  hari.mereka juga mahir memasang perangkap, memasak hewan, membangun  tempat berlindung, menemukan air dan membuat api.
Ninja  memakai baju yang menutup tubuh mereka kecuali telapak tangan dan  seputar mata. Baju ninja ini disebut shinobi shozoko. shinobi shozoko  memiliki 3 warna. Baju warna hitam biasanya dipakai ketika melakukan  misi di malam hari dan bisa juga sebagai tanda kematian yang nyata bagi  sang target. Warna putih digunakan untuk misi di hari bersalju. Warna  hijau sebagai kamuflase agar mereka tidak terlihat dalam lingkungan  hutan.
Shinobi  shozoko memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong ini  digunakan untuk menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka  butuhkan, seperti racun, shuriken, pisau, bom asap dan lain-lain. Ninja  juga membawa kotak P3K kecil tradisional, yang diisi dengan cairan dan  minuman. Ninja juga memakai tabi yang mirip sepatu boot. Celah yang  memisahkan jempol kaki dengan jari lainnya memudahkan ninja saat  memanjat tali atau dinding.
Ninja  wanita atau kunoichi yang biasanya bekerja dengan menggunakan  kefemininan mereka ketika melakukan pendekatan pada sang target  menggunakan manipulasi kejiwaan dan perang batin sebagai senjata mereka.  mereka bisa mendekati target dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi  memiliki misi yang berbeda dengan ninja laki-laki. Mereka lebih sering  dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih sering menggunakan  senjata jarak dekat seperti metsubishi, racun, golok, tali, dan tessen.  Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis dibawa tanpa kelihatan.
Ninja memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Senjata yang biasanya dipakai adalah katana (pedang) dan sering diletakkan di punggung.Senjata lempar seperti pisau kecil, atau cakram berbentuk bintang, dikenal sebagai shuriken. Peralatan canggih ninja lainnya adalah sabit berantai yang disebut kusarigama,kaginawa (jangkar bertali) untuk memanjat dinding, ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar tidak terlacak saat menjalankan misi, metsubushi (cangkang telur yang diisi dengan pasir dan serbuk logam, biasanya juga kotoran tikus) yang berfungsi untuk membutakan lawan.
Pelatihan
Pada  saat anak-anak ninja telah dilatih untuk waspada dan dididik dalam  kerahasiaan dan tradisi ilmu mereka. Pada umur 5-6 tahun mereka  diperkenalkan dengan permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh.  Anak-anak disuruh berjalan di atas papan titian yang sangat keci,  mendaki papan yang terjal, dan melompati semak-semak yang berduri. Pada  umur 9 tahun mereka dilatih untuk kelenturan otot. Anak-anak berlatih  berguling dan meloncat. Setelah itu anak-anak diajarkan teknik memukul  dan menendang pada target jerami yang di ikat. Setelah itu pelatihan  meningkat ke seni bela diri tanpa senjata dan setelahnya dasar-dasar  menggunakan pedang dan tongkat.
Pada  masa remaja mereka diajari cara menggunakan senjata khusus. Melempar  pisau, penyembunyian senjata, teknik tali, berenang, taktik bawah air,  dan teknik menggunakan alam untuk mendapat informasai atau untuk  menyembunyikan diri. Waktu mereka dihabiskan dalam ruang tertutup atau  bergelantungan di pohon untuk membangun kesabaran, daya tahan, dan  stamina. Terdapat pula latihan gerak tanpa suara dan lari jarak jauh.  Mereka juga diajarkan teknik melompat dari pohon ke pohon atau atap ke  atap.
Pada  masa akhir remaja ninja belajar menjadi aktor dan psikologi melalui  tingkah laku mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Mereka mulai  mengerti cara bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan orang lain  untuk keuntungan mereka. Mereka juga belajar membuat obat-obatan,  mendapatkan jalan masuk rahasia ke dalam sebuah bangunan, cara memanjat  dinding, melewati atap, mencuri di bawah rantai, mengikat musuh, cara  kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan, serta wajah.
Filosofi ninja
Filosofi  ninja adalah meraih hasil maksimal dengan tenaga minimum. Muslihat dan  taktik lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung.
Ninja  tidak memiliki status mulia seperti samurai, sehingga ninja bebas  melakukan apapun untuk mengatasi masalah tanpa terikat oleh nama baik  keluarga dan kehormatan
                    
                    
                    
                    
                    
                    
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you for visiting Ilham's Blog ! If you are a visitor, please leave a comment. Please give me the link or email in a comment.
If there is a broken link, a picture, or something in my blog, please tell me via chatbox or comment.
Please the comment doesn't contain elements of spam and SARA.