Selain Kubah Kiamat di Chang-la India, Sebelumnhya juga telah dibangun Bunker Kiamat di Norwegia. Hampir 1000 km utara Norwegia berdiri bunker yang menakjubkan. Bunker itu menyimpan sumber yang begitu berharga, bukan emas tapi harta karun kecil, benih. Svalbard Global Seed Vault adalah rumah bagi setidaknya setengah juta spesimen di seluruh dunia. Terowongan buatan manusia ini juga dijuluki sebagai Doomsday Vault atau bunker kiamat. “Bank benih global ini melestarikan keanekaragaman genetik tumbuhan di sebuah fasilitias konservasi di luar area di mana mereka berkembang,” kata Surinder Chopra, profesor di Penn State AS. Fasilitas bunker besar Svalbard itu berfungsi sebagai sistem back-up dalam kasus bencana lingkungan. Saat keseluruhan ladang musnah karena bencana alam maupun ulah manusia, maka para petani dapat ke bank ini untuk meminta bibit dan memulai kembali. Bank benih juga menjadi pengaman dari serangan penyakit. Industri juga telah membuat tanaman memiliki sedikit keragaman genetis, jelas Chopra. Jarak dari keragaman ini dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap penyakit, hama dan pengganggu, dengan mengurangi kemungkinan resistensi penyakit alamiah. Tetapi melestarikan keanekaragaman genetik di bank benih, kata Chopra, tidak hanya memberikan perlindungan jika terjadi bencana. Dalam jangka panjang, kolam gen ini dapat menyediakan peneliti dan peternak bahan genetik untuk pembibitan termasuk kegiatan rekayasa genetika. "Tanpa bank benih, banyak materi genetik akan hilang selamanya,” kata Chopra."Ini adalah kenyataan bahwa keanekaragaman hayati, termasuk keanekaragaman hayati pertanian, menghilang dalam tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Chopra. Svalbard Global Seed Vault dibangun 130 meter di dalam perut gunung di wilayah kutub utara. Tujuan dibangunnya terowongan ini untuk melindungi hasil panen dari ancaman petaka yang disebabkan oleh alam ataupun oleh tindakan manusia.Fasilitas ini dibangun selama 12 bulan dan dioperasikan pada Februari 2008. Pembangunan ruangan di bawah tanah ini memerlukan biaya US$ 7 juta. Fasilitas itu telah menyimpan sepertiga hasil panen yang paling penting. Termasuk masuknya 32 varietas kentang dan dari bank gen Irlandia. Kurangnya varietas kentang Irlandia pernah menjadi sumber kelaparan di wilayah itu pada pertengahan 1800-an. Terowongan itu berada di gunung di wilayah Svalbard Norwegia. Terowongan dioperasikan bekerjasama dengan GCDT dan pemerintah Norwegia. Terowongan ini berfungsi sebagai cadangan jika simpanan aslinya rusak atau hilang. Ruangan ini juga dijaga, agar suhunya terus di bawah nol derajat celcius. Terowongan kiamat itu diresmikan oleh PM Norwegia Jen Stoltenberg dan pemenang Nobel Wangari Maathai. Jika diisi penuh, terowongan ini mampu menampung 4,5 juta sample atau 2 miliar hasil panen dari lebih 10 negara. Koleksi dan pemeliharaan dilakukan oleh GCDT. Tempat itu berisi tiga ruangan aman, berada di ujung terowongan sepanjang 125 meter dengan empat pintu. Fasilitas itu bukan sebagai pengganti bank tanaman pangan milik suatu negara. Tapi untuk meyakinkan semua negara memiliki cadangan bibit tanaman pangan. Jika bibit tanaman di dunia rusak total, misalnya karena bencana alam, bisa dibuat kembali dengan menggunakan contoh yang disimpan di Svalbard. Situs itu berlokasi 1.000 km dari pulau utama Norwegia. Wilayah ini dipilih karena geologinya stabil, terpencil dan di kelilingi salju yang berfungsi sebagai lemari es alami, sehingga cocok untuk mengawetkan bibit tanaman. |
Rabu, 29 Juni 2011
Bunker Kiamat di Kutub Utara Norwegia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you for visiting Ilham's Blog ! If you are a visitor, please leave a comment. Please give me the link or email in a comment.
If there is a broken link, a picture, or something in my blog, please tell me via chatbox or comment.
Please the comment doesn't contain elements of spam and SARA.