Sabtu, 11 Oktober 2014

Menguak Neutrino, Partikel yang Lebih Cepat daripada Cahaya part 2

Penelitian terhadap Neutrino

 

















Neutrino banyak dihasilkan dalam reaksi-reaksi fusi. Pada matahari menghasilkan sekitar dua ratus triliun triliun triliun netrino setiap detik, sedangkan untuk supernova ( bintang yang meledak di akhir hayatnya) dapat menghasilkan neutrino 1000 kali lebih banyak dari neutrino di Matahari. Neutrino tidak berinteraksi dengan materi sehingga mereka bisa tembus berbagai benda termasuk tubuh kita. Lalu, sekitar 65 miliar neutrino dari matahari tiap cm kuadratnya tiap detik datang ke bumi. 

Untuk mengetahui keberadaan neutrino, digunakan sebuah tangki berisi 100 ton tetrakloroetilena (semacam cairan pembersih). Dalam hal ini, neutrino mampu mengubah klor di dalam cairan ini menjadi radioaktif argon. Jadi, argon ini kemudian akan meluruh lagi menjadi klor dengan memancarkan elektron. Elektron inilah yang diamati oleh detektor (alat pendeteksi). Penelitian ini dilakukan oleh Davis di Homestake mines, South Dakota. Dirinya mencatat bahwa energi neutrino yang datang sekitar 0.81 megaelektronvolt.



 

 







Upaya pengukuran  massa neutrino juga pernah dilakukan oleh para peneliti di observatorium Kamiokande Super di Jepang. Observatorium ini terletak 1.000 meter di bawah tanah di Tambang Mozumi di daerah Kamioka Hida. Tangki yang digunakan untuk  mendeteksi Neutrino berdiameter dalam 6 meter dan panjang sekitar 14 meter, letaknya 4850 kaki (sekitar 1,5 kilometer dibawah tanah). Tangki ini diletakkan dibawah tanah supaya klor yang ada dalam tangki tidak berinteraksi dengan partikel-partikel lain dari matahari, selain neutrino. 

Detektor neutron yang digunakan antara lain berupa tabung foto sebanyak 13.000 buah yang ditanamkan dalam tanah pada kedalaman hingga 2 kilometer (km). Penelitian ini menemukan ukuran neutrino yang juga disebut partikel ”titik”, yaitu sepersejuta massa elektron atau di bawah dua elektron volt.





Selain itu, ada lagi peneltian yang bernama OPERA (Oscillation Project with Emulsion-Racking Apparatus) yang dilaporkan peneliti di European Organization for Nuclear Research (CERN) pada tahun 2011.

Dalam penelitian itu dilakukan penembakan partikel neutrino menembus Bumi dari CERN Swiss hingga ke Gran Sasso National Laboratory di Italia. Bila ditarik garis lurus dari penampang Bumi, jaraknya mencapai 730 km dengan kedalaman 1.400 meter. Penelitian selama tiga tahun itu bertujuan mengukur waktu kedatangan 15.000 neutrino.

Mereka sempat menyebutkan neutrino berkecepatan 299.798 km per detik, yaitu di atas cahaya, yang 299.792 km per detik. Namun, hasil itu kemudian dikoreksi karena ternyata saat pengukuran terjadi gangguan teknis pada salah satu kabel di instalasi yang digunakan.

Penelitian ulang yang dilakukan tim dari Imaging Cosmic and Rare Underground Signals (ICARUS) di lokasi sama menunjukkan kecepatan neutrino sama dengan kecepatan cahaya, tidak superluminal (lebih cepat dari cahaya).



Nah, dari penelitian diatas, para peneliti sudah berulangkali mencoba mendeteksi kecepatan dan massa dari neutrino. Penelitian inipun membuka dunia baru bagi astronomi. Dan bisa dikatakan, jika para ilmuwan sudah berhasil mendeteksi kecepatan dari neutrino, memungkinkan kecepatannya melebihi kecepatan cahaya dan mengalahkan teori relativitas Einstein. Wallahualam.




sumber
sumber2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you for visiting Ilham's Blog ! If you are a visitor, please leave a comment. Please give me the link or email in a comment.

If there is a broken link, a picture, or something in my blog, please tell me via chatbox or comment.

Please the comment doesn't contain elements of spam and SARA.

Subscribe